Sabtu, 25 Februari 2017

automatis flow switch pada pompa/booster/pendorong

kali ini TS akan bahas sedikit tentang automatis on/off yang biasa diaplikasikan pada pompa air,

untuk kebanyakan pompa air yang beredar di Indonesia, automatis on/off nya berdasarkan tekanan air, mekanismenya adalah tekanan air yang tinggi akan membuat saklar memutus aliran sehingga mesin pompa akan mati, teknik ini baik2 saja diterapkan pada instalasi pipa yang masih bagus dan tidak mengalami kebocoran, namun pada instalasi tua hal ini tidak bisa diterapkan, karena tekanan air akan terus bekurang akibat kebocoran yang timbul karena umur pipa

oleh sebab itu biasanya automatis on/off berdasarkan aliran air biasanya lebih sering dipakai pada case2 seperti ini.  Pada pompa pendorong/booster biasanya alat ini sudah terpasang bawaan mesin, namun untuk pompa lainnya yang akan difungsikan sebagai booster harus membeli alat ini secara terpisah,
nah berhubung TS memakai pompa dangkal yang digunakan sebagai booster dengan alasan tekanan yang jauh lebih kuat, maka TS coba mengaplikasikan alat ini.

on/off alat ini berdasarkan aliran yang masuk ke dalam mesin (pemasangan alat di pipa masuk (in)), pada alat ini saklar on baru menyala ketika ada aliran yang lumayan besar melewati pipa, jika suatu saat terjadi kebocoran (walau kecil) pada instalasi pipa maka tidak akan memicu saklar on seperti yang terjadi pada automatis base on pressure,
pemasangannya cukup mudah, selain penempatannya berada di jalur air masuk (ukuran yg dipakai TS 3/4inc) kabel pada alat tinggal disambungkan ke kabel bekas automatis sebelumnya yg sdh tidak dipakai lagi, atau jika mesin sebelumnya tidak memakai alat automatis spt ini cukup sambungkan seri ke kabel power,
berikut penampakannya :