Kamis, 07 Maret 2019

deep cool; Gammaxx 200T, Xfan 80 & 120




berawal dari suara kipas cpu yang berisik banget, sedangkan komputer untuk kerja adanya dikamar & ketika isteri sedang kerja sampai larut malam suaranya lumayan mengganggu.  akhirnya TS coba nyari cooler cpu yang suaranya lebih "tenang".

sejurus ditemukanlah cooler2 bersahabat dikantong dengan merk deep cool, setelah baca beberapa referensi diputuskan mengambil seri gammaxx 200T.  tadinya mau ambil yang kipas ukuran 80 tapi menurut review suaranya lebih berisik dari yang 120, tadinya juga mau ambil yang heatpipenya 3 tapi karena cuma buat intel core2 duo akhirnya diambil yang ber-heatpipe 2 dengan kipas 120.

pemasangannya lumayan rada ribet, karena cpu TS ukurannya relatif kecil, sehingga terasa sempit ketika memasang cooler ini.  kipas sebaiknya dilepaskan dulu dari dudukan agar pemasangan lebih mudah, karena dipasang pada socket lga 775 maka dudukan/adapter harus dipasang, mudah kok pemasangannya tinggal klik saja, sebaiknya bungkus platik pada pad cooler jangan dibuka, karena disana sudah ada thermal greasenya, nanti kalau sudah fix dipasang barulah dibuka supaya ndak berantakan.  pemasangan cooler pada lga 775 yang TS lakukan harus sedikit lebih ditekan untuk bisa mencapai kaitan kedua dudukan, setelah terkait cooler akan duduk kuat walaupun digoyang2kan.



soal suhu yang diklaim lebih adem dari heatsink bawaan processor TS sendiri belum membuktikan, namun dari sisi suara sudah terbukti  senyap banget nyaris tak terdengar, kalopun masih ada suara itu karena suara kipas psu yang mendominasi.

X120 & x80 pun suaranya tidak berisik, lumayan senyap dan sanggup mengalirkan panas keluar casing cpu.

cmiiw

marantz pm6006




karena ngerasa udah cukup lama dengan amply smsl & little bear, TS mutusin untuk upgrade amply.  setelah search beberapa referensi, akhirnya TS putuskan untuk coba ambil merk marantz, modelnya pun yang sejuta umat sesuai rekomen majalah hifi yaitu PM 6006.  salah satu jajaran entry level dari marantz.
sebagai gambaran, untuk build amply inimemiliki bentuk lumayan classic & elegan, apalagi TS ambil yang warna hitam.
dan ternyata serie ini benar2 pure amply, tidak ada tuner ataupun benefit lain, amply tok ! 
pada menu hanya ada option adjust standard seperti; pengatur bass, trebblen& balance, pengatur volume, pengatur opsi input, dan beberapa tombol lain. 
tapi kelebihan amply ini sudah ada input untuk phono, sebuah coaxial dan dua input toslink (optical)

tes sound pertama kali pakai kaset, coba setel lagu anak2 semut2 kecil & kenny g.  keduanya lumayan clear suaranya, tapi ya karakter suaranya kaset, ga bisa sebening cd.
tes kedua pakai bluetooth receiver, kebetulan TS pakai PX BTR 1600 (support aptx & source dari spotify - streaming hi ress dari gadget support aptx), percobaan pertama pakai input analog, suaranya clear, lebih bening dari kaset tentunya, percobaan kedua pakai kabel toslink/optical,  hasilnya sedikit lebih clear dari kabel analog.

warna suara yang dihasilkan amp ini cenderung netral ke arah bright (tidak ada effect 3d dsb), separasi biasa saja, instrument & vokal balance, vokal biasa tidak terlalu bulat, bas pun  cukup & ndak boomy.  yang terlihat jelas adalah di detailnya, suara terdengar jelas disetiap instrument, pegucapan vokal juga terdengar jelas, mungkin karena sudah mendukung format hi res.

source dicoba menggunakan file flac & wma ripping cd audiophile dengan sony walkman a35 yang sudah support LDAC, karena source support hi ress otomatis suara juga lebih detail dibanding source dari spotify

CMIIW