sekitar tahun 2013an laptop ini dibeli, nyaris 7 tahun umurnya. processornya i3 jadul, ndak paham yang seri apa, yang pasti clocknya kecil hanya 1,8ghz dan memory bawaanya ddr3. namun yang bikin keren itu karena dimensinya yang cukup tipis dijamannya, berlayar 13" dengan touch screen.
mungkin karena usia juga, kinerjanya menggunakan OS windows 10 terasa lambat, padahal OS ini digadang tak seberat windows 7. setelah cari tau sana-sini opsi apa yang bisa dilakukan untuk upgrade, akhirnya TS memilih untuk upgrade memory dan hardisk.
pemilihan memory harus hati2 sebab laptop ini menggunakan ddr3 type CL3, dimana tegangannya lebih kecil dari ddr3 biasa, yaitu 1,35volt. ukuran juga perlu diperhatikan, sebab laptop hanya bisa ditambahkan maks 4mb lagi, karena memory bawaan sudah 4mb dan maksimal total yang bisa digunakan adalah 8mb.
untuk hardisk sebenarnya tidak ada problem, hanya saja harga hdd ssd saat ini sudah mulai terjangkau, dan speed dari ssd bisa sampai 6X dari hdd biasa (plate).
untuk membuka laptop pertama buka semua baut di belakang, lalu buka case yang menempel menggunakan kartu yang tak terpakai untuk membuka case belakang yang menyatu dengan body laptop (unibody). setelah case belakang lepas maka pemasangan memory dan hdd tidak menjadi masalah, memory tinggal ditancapkan ke dudukan memory, dan untuk hdd buka terlebih dahulu dudukan hdd lama, lalu ganti dengan ssd, lalu pasang ke dudukan hardisk di laptop. tutup kembali casing, dan rasakan peningkatan kecepatannya yang signifikan.
disini TS melakukan install ulang windows, sebenarnya bisa dilakukan cloning, namun karena isi program tidak banyak, maka TS memilih melakukan install ulang, sekalian pengen lihat kecepatan install menggunakan SSD. pada laptop ini tidak perlu dilakukan setting bios ketika hdd diganti ssd, bios langsung mengenali tanpa perlu di setting ulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar